Ibnu al-Haitsam (Alhazen)

Ilmuwan Multifaset yang Menerangi Dunia

D. Husni Fahri Rizal
Al-Haitsam

--

Dalam dunia ilmu pengetahuan yang dipenuhi oleh cendekiawan-cendekiawan yang mengilhami perubahan besar, nama Abu Ali al-Hasan ibn al-Hasan ibn al-Haitham, atau yang lebih dikenal sebagai Ibnu al-Haitham, adalah salah satu yang tidak akan pernah terlupakan. Ia lahir pada tahun 965 Masehi di Basra, Irak, dan meninggal di Kairo pada tahun 1039 Masehi.

Alhazen adalah sosok yang mencatat prestasi gemilang dalam berbagai bidang ilmu, termasuk matematika, astronomi, geometri, pengobatan, dan filsafat. Namun, namanya paling dikenal sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah sains, terutama dalam bidang optika dan astronomi. Bahkan, namanya diabadikan sebagai salah satu kawah di bulan sebagai penghargaan atas jasa-jasanya dalam ilmu astronomi.

Kehidupan Alhazen mencerminkan periode keemasan ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam pada masa itu, dikenal sebagai The Islamic Golden Age (abad ke-8 hingga abad ke-13 M). Ia adalah saksi dari transformasi peradaban dunia dan salah satu ilmuwan yang paling berpengaruh pada masanya. Warisannya, bagaimanapun, tidak terbatas pada satu era; karyanya, terutama dalam bidang optika dan astronomi, telah membentuk dasar ilmu pengetahuan modern yang terus memengaruhi generasi-generasi ilmuwan di seluruh dunia. Bilau juga adalah penemu kamera obscura yang merupakan cikal bakal kamera modern sekarag ini.

Sebagai seorang ilmuwan serba bisa, Alhazen telah membentuk landasan bagi pemahaman modern tentang sains. Ia bahkan dijuluki “the first scientist” karena memperkenalkan konsep metode ilmiah yang berfokus pada observasi, eksperimen, dan pengujian teori. Pendekatannya yang sistematis dan metodologis dalam mengejar pengetahuan ilmiah memengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan selanjutnya.

Dalam biografi ini, kita akan menjelajahi kehidupan, pencapaian, dan warisan yang tak ternilai dari Alhazen. Dari awal yang penuh semangat hingga kontribusi ilmiahnya yang mengubah paradigma, mari kita memahami perjalanan luar biasa seorang pemikir yang melintasi zaman dan terus menginspirasi generasi-generasi berikutnya.

Karya-Karya Buku Alhazen

Total kitab atau tulisan Ibu Haitam mencapai 200 akan tetapi sedikit sekali yang bisa terselamatkan sampai sekarang. Berikut adalah beberapa yang bisa di lestarikan sampai sekarang dan masih menjadi rujukan pada ilmuan sedunia.

  1. “Kitab al-Manazir” (Buku Optika): Dalam karya ini, Alhazen memeriksa dengan mendalam konsep penglihatan, cahaya, dan pembiasan cahaya. Penjelasannya tentang bagaimana mata manusia berfungsi dan hukum-hukum optik yang ia rumuskan tetap menjadi referensi penting dalam ilmu optik modern.
  2. “Kitab al-Hay’ah” (Buku Tentang Bentuk-Bentuk): Buku ini membahas geometri dan bidang matematika lainnya. Ia menjelaskan konsep-konsep geometri seperti perpotongan garis dan bidang, serta cara mengukur volume berbagai bentuk geometris.
  3. “Kitab al-Jawahir” (Buku Permata): Buku ini mencakup topik-topik dalam matematika, terutama dalam bidang bilangan dan perbandingan. Ia memainkan peran penting dalam pengembangan ilmu matematika.
  4. “Kitab al-Shukuk ala Batlamyus” (Buku Tentang Keraguan-Keraguan terhadap Ptolemaeus): Dalam buku ini, Alhazen mengkritik model geosentris Ptolemaeus yang mendominasi pemikiran astronomi saat itu. Kritikannya membantu membuka jalan untuk perkembangan pemikiran heliosentris.
  5. “Kitab al-Qanun al-Mas’udi” (Buku Kanon Mas’udi): Buku ini adalah sebuah ensiklopedia yang mencakup berbagai topik ilmu pengetahuan dan filsafat. Meskipun tidak lengkap, buku ini memberikan gambaran yang kaya tentang pengetahuan ilmiah di zaman itu.
  6. “Kitab al-Hayawan” (Buku Tentang Hewan): Dalam buku ini, Alhazen memeriksa berbagai aspek mengenai hewan, termasuk anatomi, perilaku, dan biologi hewan-hewan tertentu. Karya ini memberikan wawasan penting tentang ilmu biologi pada masa itu.
  7. “Kitab al-Mizan al-Hikmah” (Buku Timbangan Kebijaksanaan): Buku ini mencakup pemikiran dan filsafat Alhazen. Ia membahas berbagai konsep filsafat, etika, dan pengetahuan umum.
  8. “Kitab al-Tasrif” (Buku Tentang Pengobatan): Alhazen juga menulis tentang pengobatan dan ilmu kedokteran. Buku ini mencakup berbagai aspek pengobatan dan praktik medis pada zamannya.
  9. “Kitab al-Isharat wa al-Tanbihat” (Buku Tentang Petunjuk dan Peringatan): Buku ini adalah karya filsafat yang mencakup berbagai topik dalam epistemologi dan metafisika. Alhazen membahas berbagai konsep filsafat dan pemikiran intelektual dalam buku ini.

Karya-karya buku Alhazen mencakup berbagai disiplin ilmu, mulai dari sains dan matematika hingga filsafat dan kedokteran. Alhazen adalah seorang ilmuwan serba bisa yang memberikan kontribusi penting pada berbagai bidang ilmu pengetahuan, dan karya-karyanya menjadi pondasi penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan modern.

--

--

D. Husni Fahri Rizal
Al-Haitsam

Engineering Leader | Start-Up Advisor | Agile Coach | Microservices Expert | Professional Trainer | Investor Pemula