Kisah Alex dan Productivitas

Yuk Kita Atur waktu, Atur Prioritas, dan Belajar Fokus

D. Husni Fahri Rizal
The Legend

--

Pada suatu hari yang cerah, di sebuah kota sibuk, hiduplah seorang pemuda bernama Alex. Alex adalah seorang yang ambisius dan memiliki banyak impian yang ingin dia wujudkan. Namun, ia sering merasa terbebani oleh waktu yang terus berlalu tanpa henti. Ia menyadari bahwa waktu adalah aset berharga yang harus dia kelola dengan bijak.

Suatu saat, Alex membaca sebuah artikel yang membahas tentang pentingnya mengatur waktu dan produktivitas. Artikel itu mengatakan bahwa waktu adalah modal yang setiap orang miliki dengan adil, yaitu 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu. Namun, orang yang sukses adalah orang yang dapat memanfaatkannya sebaik dan seefisien mungkin.

Terinspirasi oleh artikel tersebut, Alex memutuskan untuk belajar cara mengatur waktu dengan lebih baik. Dia menemukan sebuah konsep yang menarik bernama “Eisenhower Matrix”. Konsep ini dikembangkan oleh seorang Jenderal Bintang 5 dan Presiden Amerika ke-34, Dwight D. Eisenhower, yang dikenal karena produktivitasnya yang tinggi.

Eisenhower Matrix adalah sebuah matriks produktivitas yang digunakan untuk memprioritaskan tugas-tugas dan beban kerja. Alex mempelajari bahwa terdapat empat kuadran dalam matriks ini. Pertama, ada kuadran tugas-tugas mendesak dan penting yang harus diselesaikan segera. Kedua, ada kuadran tugas-tugas penting namun tidak mendesak yang dapat dijadwalkan untuk dikerjakan belakangan. Ketiga, ada kuadran tugas-tugas mendesak namun tidak penting yang dapat dia delegasikan kepada orang lain. Dan terakhir, ada kuadran tugas-tugas yang tidak mendesak dan tidak penting yang sebaiknya dihindari.

Alex menyadari bahwa dengan menggunakan Eisenhower Matrix, ia bisa lebih baik dalam mengelompokkan dan memprioritaskan tugas-tugasnya. Ia mulai menyusun daftar tugas dan menentukan urutan pengerjaannya berdasarkan tingkat kepentingan dan urgensi. Ia merasa lebih terorganisir dan efektif dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari.

Namun, Alex juga menemukan bahwa mengatur waktu bukanlah satu-satunya kunci untuk meningkatkan produktivitasnya. Dia juga belajar tentang teknik Pomodoro, sebuah sistem manajemen waktu yang menggunakan timer untuk membagi pekerjaan menjadi blok-blok waktu fokus. Setiap blok waktu berlangsung selama 25 menit, diikuti dengan jeda istirahat singkat selama 5 menit. Setelah empat siklus, Alex mengambil istirahat yang lebih lama sekitar 15 hingga 20 menit.

Teknik Pomodoro membantu Alex untuk tetap fokus pada satu tugas dalam periode waktu yang terbatas. Ia merasa lebih terpacu untuk membuat kemajuan sebanyak mungkin dalam waktu yang singkat. Alex mematikan notifikasi pada ponselnya dan menghindari gangguan yang dapat mengganggu fokusnya.

Seiring berjalannya waktu, Alex mulai melihat hasil dari upayanya untuk mengatur waktu dan meningkatkan produktivitas. Ia merasa lebih puas dengan kemajuan yang dia capai dalam pekerjaannya. Ia juga merasa lebih seimbang dalam kehidupan sehari-hari karena dapat mengatur waktu dengan lebih baik, memberikan waktu untuk istirahat dan hobi pribadinya.

Kisah Alex mengajarkan kita bahwa waktu memang emas. Namun, kita memiliki kekuatan untuk mengelolanya dengan bijaksana. Dengan menggunakan konsep Eisenhower Matrix dan teknik Pomodoro, kita dapat mengatur waktu dan memprioritaskan tugas-tugas kita dengan lebih baik. Kita dapat meningkatkan produktivitas, menghindari pemborosan waktu, dan mencapai impian-impian kita dengan lebih efektif.

Refferences

https://medium.com/the-legend/management-waktu-dan-produktivitas-tim-teknologi-27c2253628ea

--

--

D. Husni Fahri Rizal
The Legend

Engineering Leader | Start-Up Advisor | Agile Coach | Microservices Expert | Professional Trainer | Investor Pemula